Botol Kejantanan

Waktu kelas tiga SMA, aku dengan pacarku pergi kerumah
salah satu teman pacarku. Dia berinisial A
entah mengapa, temannya sangat tidak suka denganku.
Menurutnya aku pria tapi tidak gentel.

Suatu ketika temannya menyuguhi kami softdrink
tidak ada yang kuat membukanya. Aku diminta untuk membuka.
karena kebudayaan ditempatku, tutup botol harus bersih, dan
jangan sampai hilang, aku membuka tutupnya sehingga masih menempel di segel.
tujuanku agar tutupnya tetap disitu, tidak hilang, dan tetap bersih

Ketika melihat hal itu, si a tadi sepontan berkata kepadaku,
"kowe ilho, lanang tapi......". dalam bahasa indonesia, maksudnya
aku laki-laki, tapi..., dia tidak meneruskannya, karena
sulit mencari kata, atau sebutan yang pass.
tapi aku tahu maksutnya, maksudnya aku tidak jantan,
karena aku tidak tuntas membuka botol.
dia tidak tahu sama sekali latarbelakang kisah ini.

Aku sebenarnya sangat sakit hati, sebenarnya banyak kasus pembunuhan
karena sakit hati seperti itu, bayangkan, seorang pria dipertanyakan
kejantananya oleh seorang perempuan yang sama sekali tidak berpengalaman
mengenai kejantanan pria.Namun aku terlalu ramah untuk hal seperti itu

Aku tahu hal ini karena dia tidak rela temannya mendapat pacar sepertiku.
Menurutnya aku tidak pantas dijadikan pacar.Aku tidak memiliki kendaraan sendiri
Aku tidak tajir, tidak bisa mencukupi kebutuhan kisah pacaran.

Jika aku pacaran, itu karena aku mencintai seeorang itu.
Aku kan berusaha membahagiakannya, tapi tidak dengan uang orang tuaku.
Setidaknyha aku berusaha mengantarnya pulang kerumahnya yang sangat jauh.
Sangat jauh sekali, sampai tidak ada yang percaya kalau aku mau mengantar pacarku pulang.Perlu diketahui, Ku memakai motor ayahku, dengan alasan keburu telat,sehingga aku diijinkan memakai motor. Aku diam-diam memakai motor itu
untuk bisa mengantar pacarku pulang. Bagiku, bisa mengantar pacarku pulang,
merupakan anugrah yang sangat besar. Karena itu merupakan hal yang hampir mustahil untukku, karena selain aku dilarang pacaran, aku tidak diijinkan memakai motor dan waktu itu aku tidak memiliki ponsel, sehingga bisa dibayangkan betapa romantisnya kisah itu bagiku, (Roman bahasa yunani artinya getir/kegetiran) sehingga romantis  adalah orang yang melakukan suatu kegiatan di tengah-tengah suasana getir ya seperti aku ini, penuh halangan dan terbatas sekali fasilitasnya.
jadi kalo kamu-kamu berpikir kalo romantis itu diner, dengan lilin di tempat yang bagus, coba perbaiki pengetahuan bahasa dan sejarahmu. Dan kalian tak tahu  betapa aku menikmati perjalanan menuju tempat tinggal pacarku.

Ketika kisah ini kuceritakan kepada seseorang yang sangat tampan, mapan,
sukses dalam asmara,dan banyak wanita yang menganggap dia gentel, bahkan
para teman -teman laki-lakinya juga menganggap dia gentel, dia menganggap aku gila dia heran mengapa aku mau berpacaran dengan orang yang rumahnya jauh sekali,  kenapa aku mampu dan mau mengantarnya pulang,karena menurutnya ini bukan hal yang menguntungkan. Singkat cerita orang ini menganggapku jantan.

Dan aku masih penasaran, sebenarnya apasih pengertian jantan bagi si a
si teman pacarku tadi. padahal Laki-laki yang diakui jantan menganggapku
terlalu jantan untuk menjalani kisah itu.